Pemain blasteran Belanda-Indonesia ini sudah sejak lama ingin bergabung ke dalam skuad timnas. Namun langkahnya menuju Senayan selalu terhambat. Masalah kewarganegaraan ganda menjadi kendala, tapi di sisi lain Rahim Soekasah yang menjabat ketua BTN tahun lalu tak pernah menelusuri ambisi Sergio, sama halnya dengan pelatih timnas kala itu, Benny Dolo.
Timnas pun melempem ketika gagal mencapai Piala Asia untuk pertama kalinya sejak 1992, bahkan skuad U-23 di SEA Games XXV keok di tangan tuan rumah Laos. Alhasil, Bendol dipecat, dan Rahim Soekasah dianggap sebagai figur yang paling bertanggungjawab atas merosotnya prestasi timnas, sehingga PSSI pada April lalu menunjuk Iman Arif sebagai ketua BTN yang baru. Sementara itu di A-League [Liga Utama Australia], Sergio menjadi salah satu topskor dua musim berturut-turut bersama klub Brisbane Roar.
Iman yang juga direktur utama Sekolah Sepakbola Arsenal di Indonesia menginginkan angin perubahan di tubuh timnas. Selain mendukung Alfred Riedl sebagai pelatih baru, Iman juga kembali membuka pintu bagi Sergio untuk bergabung ke timnas.
Menurut rencana, hari ini atau besok Sergio dijadwalkan untuk bertemu dengan Iman, Riedl dan kemungkinan juga wakil ketua umum PSSI Nirwan Dermawan Bakrie.
Sergio tentunya gembira menyambut lampu hijau yang dinyalakan BTN. Kabarnya, Sergio telah mendapat izin dari klub barunya, Adelaide United, untuk segera terbang ke Jakarta sebelum A-League musim 2010/11 dimulai pada 6 Agustus mendatang.
"Saya ingin sekali ke Jakarta dan berharap semuanya berjalan lancar supaya saya masuk tim nasional Indonesia," ujar Sergio saat dihubungi GOAL.com melalui ponsel.
Hal terpenting bagi Sergio adalah masalah kewarganegaraan. Menurut agennya, seharusnya Sergio bisa memperkuat Garuda meskipun warga negaranya adalah Belanda. Ini bisa terjadi lantaran orangtua Sergio berasal dari Indonesia.
"Saya tidak bisa melepas warga negara Belanda karena alasan keluarga. Sebenarnya saya tidak perlu melepasnya. Menurut agen saya yang baru lulus ujian agen pemain FIFA enam bulan lalu, jika seorang pemain memiliki orangtua atau kakek-nenek dari negara lain, ia berhak bermain untuk negara itu," katanya.
"Suatu saat saya ingin pensiun dan kembali ke Belanda, karena inilah keinginan keluarga, dan keluarga adalah prioritas utama," tambahnya.
Apa komentar anda tentang berita ini? Tuliskan komentar anda disini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar